Demon Slayer: Karakter Kimetsu No Yaiba Season 3
Tanjiro bukan satu-satunya karakter kimetsu no yaiba season 3 yang disukai penggemar anime. Masih ada Genya, Muichirou, Kanao, Nezuko dan Mitsuri.
Demon Slayer telah menjadi anime pertarungan pedang yang paling banyak disukai oleh penggemar. Banyak pecinta anime menilai bahwa Demon Slayer tidak seperti kebanyakan anime Shonen lainnya.
Keistimewaan Demon Slayer yakni merupakan anime dengan hampir semua karakternya adalah pemenang, dengan sangat sedikit pemain yang berperan.
Dalam serial Kimetsu no Yaiba, Demon Slayer memiliki karakter yang beberapa diantaranya cukup populer. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai alasan seperti rasa dicintai dan kehormatan hingga latar belakang karakter yang dapat diterima penonton.
Mengenal 6 Karakter Kimetsu No Yaiba Season 3
Berikut karakter Kimetsu no Yaiba Season 3 yang cukup populer, mulai dari usia, hari ulang tahun dan tinggi badan.
- Karakter Serigala Genya Shinazugawa
Genya Shinazugawa berusia 16 tahun dengan tinggi 180 cm yang merupakan adik dari sesama pembunuh iblis dan Wind Hashira Sanemi. Genya lebih suka berperang dan bermusuhan dibandingkan saudaranya.
Genya memiliki karakter yang kuat karena berusaha meningkatkan kekuatannya hingga bisa menyaingi level Hashira. Ini karena Genya memiliki mentalitas layaknya serigala penyendiri.
Meski begitu, lama-kelamaan Genya berangsur melunak dan sikapnya lebih masuk akal setelah kisah latar belakang hidupnya yang menyakitkan terungkap.
Di musim ketiga, karakter Genya benar-benar ditonjolkan sehingga mendapatkan banyak simpati penonton. Walau demikian, sikap arogansinya masih terus menghambat Genya.
- Karakter Muichirou Tokitou yang Kurang Fokus
Berusia 14 tahun dengan tinggi 160 cm, Muichirou Tokitou sudah mendapatkan kehormatan menjadi Mist Hashira dari tim pembunuh iblis.
Muichirou adalah karakter Kimetsu no Yaiba Season 3 yang terkesan suka linglung dan tenggelam dalam pikirannya.
Kelemahan Muichirou adalah sosok yang kurang fokus pada saat mengerjakan banyak tugas. Kepribadiannya yang bodoh menimbulkan kegelian tersendiri bagi penonton. Terlepas dari kekurangannya, Muichirou adalah pembunuh iblis yang pandai mengatur emosinya.
- Tangguhnya Kanao Tsuyuri
Kanao Tsuyuri merupakan karakter yang dapat membuat poker face yang kuat. Berusia 16 tahun dengan tinggi 156 cm, Kanao menjadi wanita petarung yang dikenal lemah lembut.
Namun, Kanao juga memiliki sisi kejam yang akan muncul ketika terlibat dalam pertarungan melawan iblis. Penggemar Demon Slayer semakin berempati dengan Kanao karena perasaan jatuh cintanya yang diungkapkan kepada Tanjiro. Kisah romansa mampu merubah kekakuan sikap Kanao.
- Kekebalan Nezuko Kamado
Nezuko Kamado adalah karakter Kimetsu no Yaiba Season 3 yang memiliki kekuatan katalis. Nezuko kebal terhadap sinar matahari sehingga membuatnya berharga bagi Muzan dan Hashira.
Pada anime Demon Slayer, Nezuko diceritakan sebagai orang yang harus dilindungi, tetapi dia mampu mengungkap kekuatan seni darah iblis yang membuat monster darah menjadi malu.
- Sikap Introvert Misturi Kanroji
Mitsuri berusia 19 tahun dengan tinggi 167 cm dan memiliki emosional yang menarik perhatian penggemar. Mitsuri memiliki kepribadian yang mudah bingung, sulit interaksi dengan orang baru, dan suka menyendiri.
Meski bersikap layaknya introvert, tetapi Mitsuri adalah perempuan yang tulus dalam mencintai. Mitsuri memiliki ikatan cinta yang kuat dengan Obanai, tetapi akan kejam di medan perang.
- Sisi Pahlawan Tanjiro Kamado
Tanjiro Kamado adalah karakter Demon Slayer yang berusia 16 tahun dengan tinggi 165 cm merupakan tokoh protagonis yang memiliki banyak penggemar.
Tanjiro adalah sosok pahlawan yang baik pada teman, murah hati dan kuat. Dengan kekuatannya, Tanjiro mampu membunuh induk iblis dengan serangan belas kasihan.
Kesimpulan
Itulah 6 karakter Kimetsu no Yaiba Season 3 yang cukup populer dan dikenal baik oleh para penggemar Demon Slayer. Baik itu protagonis utama Tanjiro Kamado dan saudara perempuannya Nezuko hampir tidak pernah banyak berbicara sepanjang seri. Karakter tersebut lebih banyak menggunakan aksi daripada sekedar ucapan omong kosong.
